Meningkatkan Kesejahteraan Mental Mahasiswa Melalui Pendekatan Spiritual
Pendekatan spiritual adalah jalan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mental mahasiswa, terutama di era yang penuh tekanan seperti saat ini. Aktivitas seperti membaca Al-Qur’an, salat Tahajud, dan memperbanyak istighfar dapat menenangkan jiwa. Allah berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya salat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS. Al-Baqarah: 45).
Dalam Islam, spiritualitas tidak hanya sebatas ritual, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang hubungan manusia dengan Allah, lingkungan, dan diri sendiri. Mahasiswa yang memahami konsep ini akan lebih mudah menghadapi tekanan hidup karena mereka memiliki pegangan yang kokoh. Mereka tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi masalah, sebab Allah adalah sebaik-baik penolong.
Salah satu cara praktis meningkatkan kesejahteraan mental melalui spiritualitas adalah dengan meluangkan waktu untuk bermuhasabah, yaitu merenungkan amal perbuatan yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengevaluasi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati” (HR. Tirmidzi). Dengan bermuhasabah, mahasiswa dapat menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan merasa lebih lega karena tidak menyimpan beban dalam hati.
Selain itu, menghadiri majelis ilmu atau kegiatan keagamaan di kampus dapat memberikan energi positif. Lingkungan yang mendukung spiritualitas akan membantu mahasiswa merasa diterima dan dihargai, sehingga mengurangi rasa cemas atau depresi. Berbagi pengalaman dengan sesama juga dapat menjadi sarana untuk saling menguatkan iman.
Pendekatan spiritual ini tidak hanya memberikan manfaat secara mental, tetapi juga menciptakan pribadi yang lebih tangguh dan penuh rasa syukur. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, mahasiswa akan merasakan ketenangan yang hakiki, yang tidak dapat diperoleh dari hal-hal duniawi semata.(Suko)