Kisah, Nabi Musa membelah Lautan
Kisah Nabi Musa yang membelah Laut Merah (atau Laut Teberau) merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam dan juga dalam agama-agama samawi lainnya seperti Yahudi dan Kristen. Kisah ini tercatat dalam Al-Qur’an, terutama dalam Surah Ash-Shu’ara (26:60-68) dan Surah Al-Baqarah (2:50), serta dalam kitab-kitab Injil dan Taurat.
Kisah ini bermula ketika Nabi Musa, atas perintah Allah, diperintahkan untuk mengajak Bani Israil (kaumnya) keluar dari perbudakan di Mesir. Bani Israil telah lama ditindas oleh Fir’aun, yang merupakan penguasa Mesir pada waktu itu. Fir’aun dikenal sebagai sosok yang zalim dan sombong, menolak untuk mengakui kekuasaan Allah dan bahkan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Setelah melalui banyak peristiwa dan mukjizat yang Allah berikan melalui Nabi Musa, seperti tongkat yang berubah menjadi ular, hujan belalang, dan lain sebagainya, Fir’aun tetap keras kepala dan menolak untuk melepaskan Bani Israil.
Pada akhirnya, Nabi Musa dan Bani Israil meninggalkan Mesir setelah Fir’aun mengizinkan mereka pergi, namun ia kemudian menyesal dan memutuskan untuk mengejar mereka dengan pasukan besar. Saat Bani Israil sampai di tepi Laut Merah, mereka terperangkap antara laut dan pasukan Fir’aun yang datang dengan kecepatan tinggi. Dalam keadaan panik dan terdesak, sebagian besar Bani Israil mulai kehilangan harapan, namun Nabi Musa tetap teguh dan percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar.
Di sinilah keajaiban terjadi. Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya. Setelah Musa melakukannya, laut terbelah menjadi dua bagian, menciptakan jalan kering di tengahnya, yang memungkinkan Bani Israil untuk melintasi laut tersebut dengan aman. Setelah seluruh Bani Israil berhasil melewati, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk kembali memukul laut itu, dan laut pun kembali menyatu, menenggelamkan pasukan Fir’aun yang sedang mengejar.
Peristiwa ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tak terbatas, yang mampu menolong umat-Nya dalam keadaan yang sangat sulit. Peristiwa membelah Laut Merah ini bukan hanya sebuah mukjizat fisik, tetapi juga mengandung pesan spiritual tentang kepercayaan kepada Allah, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup. Ini juga menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, dan setiap kesulitan yang dihadapi oleh umat-Nya akan selalu ada jalan keluar jika mereka bertawakal dan beriman kepada-Nya.
Kesimpulan :
Kisah ini juga mengajarkan pentingnya kepemimpinan Nabi Musa, yang dengan penuh keyakinan memimpin kaumnya menuju keselamatan, serta membuktikan bahwa Allah selalu hadir untuk menolong hamba-Nya yang beriman. (Wisnu)