Mengatasi Stres Akademik dengan Penguatan Iman
Stres akademik sering dialami mahasiswa, terutama saat menghadapi tugas yang menumpuk atau ujian yang mendekat. Islam memberikan solusi yang komprehensif melalui penguatan iman. Allah berfirman, “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28). Penguatan iman tidak hanya memberikan ketenangan hati, tetapi juga membantu mahasiswa untuk melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas dan optimis.
Langkah pertama dalam mengatasi stres adalah menyadari bahwa segala ujian, termasuk ujian akademik, adalah bagian dari takdir Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Seluruh urusannya adalah baik baginya, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin. Jika dia mendapatkan kebahagiaan, dia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika dia tertimpa musibah, dia bersabar, dan itu juga kebaikan baginya” (HR. Muslim). Dengan sikap ini, mahasiswa dapat menerima setiap tantangan akademik sebagai bentuk kasih sayang Allah untuk menguatkan iman dan karakter mereka.
Selain itu, melibatkan ibadah dalam keseharian juga membantu meredakan stres. Salat Tahajud, misalnya, adalah momen berharga untuk mencurahkan segala keluh kesah kepada Allah. Doa dan zikir menjadi sarana pelepasan beban hati, menggantikan kecemasan dengan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bangun di malam hari dan berdoa, maka doanya akan dikabulkan” (HR. Bukhari dan Muslim). Mahasiswa yang melibatkan ibadah dalam kesehariannya akan merasa lebih ringan menghadapi tekanan akademik karena yakin bahwa Allah selalu mendengar dan memberikan pertolongan.
Manajemen waktu juga menjadi bagian penting dari penguatan iman. Dengan mengatur waktu untuk belajar, beribadah, dan istirahat secara seimbang, mahasiswa dapat mengurangi tekanan yang mereka rasakan. Pendekatan ini tidak hanya membantu mereka meraih kesuksesan akademik, tetapi juga menjadikan mereka lebih dekat dengan Allah, yang pada akhirnya menciptakan ketenangan batin. (Suko)